Sejarah KM IPB
Berawal dari sebuah
gerakan massa pemuda, mahasiswa dan masyarakat pada tahun 1998 tepat 15 tahun
lalu menjadi momen babak awal Keluarga Mahasiswa IPB dibentuk. Dengan latar
belakang atas kesadaran akan kekuatan mahasiswa yang begitu dahsyat, mampu
menumbangkan rezim dan membawa suara perubahan dan perbaikan. Maka diperlukan
gerakan yang lebih massif, intensif dan terstruktur dalam mengawal reformasi.
Penegasan bahwa gerakan mahasiswa anti intervensi, mandiri dan mengusung
gerbong gerakan moral bukan gerakan politik juga merupakan hal penting yang
menjadi dasar. Selain itu perlu adanya pembenahan organisasi yang sesuai dengan
tuntutan zaman. Maka pada tanggal 5-8 Oktober 1998 bertempat di Cisarua Bogor
berlangsunglah kongres mahasiswa IPB dengan satu agenda penting perumusan
pemikiran dan konsep lembaga kemahasiswaan IPB yang pada akhirnya melahirkan
Keluarga Mahasiswa IPB (KM IPB).
Dengan mengadopsi
sistem Trias Politica berdasarkan teori Montesque maka KM IPB mengadopsi sistem
pemerintahan layaknya Negara Republik Indonesia (RI) yang terdiri dari lembaga
legislatif, eksekutif dan yudikatif sehingga ada Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa
(MPM), dimana MPM adalah lembaga negara tertinggi di lingkungan KM IPB seperti
MPR RI.
Pengimplementasian
konstitusi Lembaga Kemahasiswaan IPB (LK IPB) dimulai dengan menjadikan hasil
kongres sebagai konsep dasar LK IPB lalu membentuk Penanggung jawab sementara
(PJS) KM IPB sebagai pemegang kekuasaan transisi. Pembentukan LK dilanjutkan
dengan penyelenggaraan pemira untuk memilih DPM dan BEM KM IPB. Langkah lainnya
adalah mengukuhkan MPM KM IPB serta menggelar Sidang Istimewa untuk mengesahkan
hasil kongres sebagai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) LK IPB
dan disempurnakan dengan mengakselerasi implementasi LK IPB dengan berbagai
pihak termasuk institusi/rektorat.
Kondisi Organisasi
BEM KM IPB 2014
menerapkan nilai cool, cheer,
care di mana tiga nilai ini yang selalu mejadi
tolak ukur dalam setiap kegiatan organisasi. Selain itu, dengan nama kabinet “Berani
Beda” menjadikan arah gerak BEM KM tahun ini berbeda secara struktural dan
fungsi kerja. Keanggotaan yang berasal dari tiap fakultas diharapkan mampu menjadi
perwakilan fakultas dalam mewarnai ide dan pelaksanaan program kerja BEM KM IPB
2014. Semenjak pelantikan BEM pada tanggal 6 Februari 2014, kepengurusan
anggota berjumlah 168 orang. Jumlah ini dirasa ideal dengan ranah kerja yang
mencakup seluruh aktivitas mahasiswa IPB dan Nasional.
Tahun ini juga menjadi tahun
sejarah BEM KM IPB 2014. Pasalnya, BEM KM dengan kabinet Berani Beda tahun ini
mendapat kepercayaan oleh BEM se-Indonesia sebagai koordinator Pusat BEM SI
(BEM Seluruh Indonesia). Fungsi koordinasi dan penentuan arah gerak BEM SI
berada di genggaman BEM KM IPB. Pada cakupan wilayah, BEM KM IPB menjadi
koordinator Kajian Isu Transportasi Bogor. Bersama BEM Se-Bogor, BEM KM IPB
akan mulai mengurai kemacetan yang ada di kota dengan seribu angkot ini.
Apa
yang kamu dapat ketika bergabung di BEM KM IPB?
Organisasi adalah wadah melatih
manajemen diri setiap anggota pada periode kepengurusan. Manajemen diri yang
dimaksud adalah dalam bentuk manajemen waktu, manajemen emosi, dan lain
sebagainya. SeRelasi, Kekeluargaan, Teman baru, peningkatan kompetensi dan
pengalaman adalah manfaat yang dapat diperoleh ketika bergabung di BEM KM IPB.
Manfaat di atas sangat dibutuhkan dalam kehidupan saat kuliah. Selain itu, BEM
KM IPB menawarkan manfaat yang dibutuhkan pasca kampus, yaitu peningkatan
softskill yang sangat penting dalam dunia kerja.
Read More